By BO SANCHEZ
. Jika ia menggelengkan kepalanya...ditolak.
. Jika ia mengernyitkan alis...ditolak.
. Jika ia menguap...ditolak.
• Jika ia melirik arlojinya...ditolak.
. Jika ia menarik nafas.. .ditolak.
. Jika
ia tetap berada di depan saya...ditolak.
Maka saya sangat terkejut ketika ia menyetujui
visa saya. Begitu saja. Tanpa bertanya pada saya, pria ini berkata, "Semoga
perjalanan Anda menyenangkan."
"Maaf?" tanya saya. la tersenyum dan
mengulang kata-kata- nya, "Semoga perjalanan Anda menyenangkan."
"Memang saya akan ke mana?" tanya
saya. Tapi akhirnya saya mengerti. Saya hampir berlari keluar dari kedutaan
sambil meloncat-loncat. Hei, biar bagaimanapun saya adalah manusia!
Ketika saya
belum mempunyai visa, saya ingat saya mengunjungi seorang tetangga yang
mempunyai sebuah tanaman pot dari Amerika. Saya meletakkan kaki saya di
dalamnya dan berkata, "Hei, akhirnya saya telah menginjak tanah
Amerika!"
Ketika saya
tidak mempunyai visa, saya tidak dapat masuk satu sentimeter pun di teritori
Amerika. Tapi karena saya mendapat visa, sekarang saya berkotbah di 34 kota di
Amerika Utara.
Teman, ada
sesuatu yang lebih baik daripada sebuah visa Amerika. Ada sebuah visa ke tempat
yang berkelimpahan dan penuh cinta dan penuh kemenangan yang Tuhan ingin Anda
miliki. Seharusnya saya tahu. Saya sedang mengalaminya sekarang.
Sekarang Adalah Musim Menuai
Bagi Saya
Orang-orang
bertanya pada saya, "Bo, bagaimana engkau bisa begitu diberkati?"
Mereka menunjuk
pada keluarga saya yang penuh cinta. Mereka menunjuk pada pekerjaan fantastis
saya yang memberkati dunia. Mereka menunjuk pada berkat finansial saya yang
berasal dari bisnis kecil saya. Mereka menunjuk pada lingkaran sahabat saya
yang menakjubkan. Mereka menunjuk pada penampilan saya yang sangat menarik.
(Catatan: "Mereka'' dalam hal ini adalah ibu dan isteri saya.)
Ya, saya
hidup dalam sebuah kehidupan impian. Terkadang, saya harus mencubit diri
sendiri. Apakah ini sungguh-sungguh terjadi? Saya akan ceritakan pada Anda
suatu keingin-tahuan yang mulai terjadi ketika saya berusia 40.
Pada 2006,
saya dianugerahi Ten Outstanding Young Men, oleh
Presiden di Istana Malacanang.
Pada 2007,
saya menerima Penghargaan Serviam, penghargaan
tertinggi dari Catholic Mass Media Awards
oleh tak lain Kardinal Rosales sendiri.
Dan baru minggu lalu, sebuah pengakuan
fantastis lain: Penghargaan The Golden Gavel
dari Toastmasters International - penghargaan
tertinggi yang diberikan kepada non-Toastmaster untuk public speaking.
Tahukah Anda
mengapa saya begitu diberkati?
Inilah teori saya: Ada dua musim di alam
semesta ini: . Musim Menanam . Musim Menuai
Selama 40
tahun, saya berada dalam Musim Menanam.
Hari ini,
saya berada di Musim Menuai dalam hidup saya.
Hanya sesederhana itu. Selama bertahun-tahun,
saya telah menanam dan menanam...dan menanam! Menyeberang garis antara menanam
dan menuai seperti menerima sebuah visa untuk pergi ke suatu tempat yang
berkelimpahan dan bersantai. Dengan kata lain, saya telah mengalami suatu
terobosan.
Saya akan jelaskan kedua musim ini sesederhana
mungkin sebisa saya. Saya tidak dapat berpikir tentang uraian yang lebih jelas
selain ini:
Dalam Musim Menanam, saya mengejar berkat.
Dalam Musim Menuai, berkat mengejar saya.
Bagaimana caranya agar Anda sampai pada Musim Menuai?
DITULIS ULANG DARI:
BUKU BAHASA KASIH - EDISI AGUSTUS 2014
Pendaftaran Online Anggota KEP - Santo Yakobus :
Tidak ada komentar:
Write komentar