PROMO

Sabtu, 23 Agustus 2014

MEMBAWA INJIL KEPADA KAUM MUDA




Bagi Remaja Mengapa Gereja Gagal ?
  1. Gereja tidak mengulurkan tangan kepada mereka yang perlu dilayani/ membutuhkan pelayanan.
  2. Orang-orang yang biasa ke Gereja dan umat Gereja memiliki terlalu banyak sikap/pandangan negatif : menghakimi, membandingkan dengan prestasi- prestasi mereka di masa masa lalu.
  3. Gereja-gereja gagal menangani dasar-dasar iman dan 'tidak menarik' bagi kaum muda pada taraf spiritual yang lebih mendalam.
  4. Kurang adanya rasa kegembiraan dan kehangatan di dalam gereja.
  5. Memandang rendah para pastor / imam.
Mudah sekali bagi kita untuk menafsirkan pernyataan-pernyataan tersebut di atas sebagai alasan atau rasionalisasi untuk mengundurkan diri dari kehidupan Gereja. Namun kurangnya perhatian kita terhadap alasan-alasan tersebut dapat berarti kurangnya dukungan dan komitmen kita kepada panggilan pewartaan Kabar Baik.
Banyak orang merasa terpukul oleh kelembagaan Gereja dan mereka meninggalkannya. Semua ini dapat merupakan pengalaman-pengalaman yang sesungguhnya,bukan sekedar alasan. Meninggalkan kehidupan dan komunitas Kristiani tidak dapat dihindari, jika tidak ada rasa kebersamaan (sense of belonging). Hal ini jelas sekali dilukiskan dalam 1 Yoh 2:19: "Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita, sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita ".
"Kita" di sini ialah mereka yang telah diurapi oleh Roh Allah dan menjadi kepunyaan Bapa. "Kita" ini kadang-kadang melampaui apa yang seringkah kita kenal sebagai komunitas Kristiani. Sesungguhnya, komunitas / jemaat tersebut kadang-kadang dapat menjadi batu sandungan bagi iman yang sejati.
Konsili Vatikan II dalam Konstitusi Pastoral tentang 'Gereja di dalam Dunia Modern' (Gaudium et Spes No. 19) menyatakan bahwa : "Orang-orang beriman dapat menyebabkan timbulnya atheisme, dalam arti kata bahwa mereka amat ceroboh dalam pengajaran mereka tentang iman, atau ajarannya disampaikan secara keliru, atau bahkan gagal dalam keagamaan mereka, moral atau kehidupan sosial, sehingga dapat dikatakan bahwa mereka lebih banyak menutupi daripada menampilkan sifat Allah dan agama yang sejali".
Yesus sendiri melukiskan komunitas Kristiani sebagai orang-orang yang melakukan kehendak Bapa. (Mat 12 : 46 - 50)

Pendekatan kita kepada mereka yang berada di luar Gereja harus hati-hati dan peka sekali. Sungguh 'tidak baik' jika kita memakai pendekatan : "kami -
mereka". Pelayanan dan misi kita ialah mewartakan dan mewujudkan Kabai Baik, 'bukan mengadili atau menghakimi'.
Dalam Konsili Vatikan juga dinyatakan bahwa :

"Berdasarkan misinya, Gereja mempunyai tugas untuk menerangi dai mempersatukan umat di seluruh dunia melalui pewartaan Injil, itu merupakan suati tanda persaudaraan yang memungkinkan terjadinya dialog yang sungguh-sunggui serta meneguhkan ".

Misi kita ialah :
BERDIALOG dengan para pendosa. Yesus berkata "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetap orang berdosa, supaya mereka bertobat" (Lu k 5 : 32)

Sumber Berita :
Buku "Misi Evangelisasi" , Sekolah Evagelisasi Pribadi Shekinah Edisi 2012

Tidak ada komentar:
Write komentar

Ingin Mengenal Yesus Lebih Dalam? Ikuti KEP 23
Sign Up Your Email And We Will Inform You !