Bagi Remaja Mengapa Gereja Gagal ?
- Gereja tidak mengulurkan tangan kepada mereka yang perlu dilayani/ membutuhkan pelayanan.
- Orang-orang yang biasa ke Gereja dan umat Gereja memiliki terlalu banyak sikap/pandangan negatif : menghakimi, membandingkan dengan prestasi- prestasi mereka di masa masa lalu.
- Gereja-gereja gagal menangani dasar-dasar iman dan 'tidak menarik' bagi kaum muda pada taraf spiritual yang lebih mendalam.
- Kurang adanya rasa kegembiraan dan kehangatan di dalam gereja.
- Memandang rendah para pastor / imam.
Mudah sekali bagi
kita untuk menafsirkan pernyataan-pernyataan tersebut di atas sebagai alasan
atau rasionalisasi untuk mengundurkan diri dari kehidupan Gereja. Namun
kurangnya perhatian kita terhadap alasan-alasan tersebut dapat berarti
kurangnya dukungan dan komitmen kita kepada panggilan pewartaan Kabar Baik.
Banyak orang merasa terpukul oleh kelembagaan
Gereja dan mereka meninggalkannya. Semua ini dapat merupakan
pengalaman-pengalaman yang sesungguhnya,bukan sekedar alasan. Meninggalkan
kehidupan dan komunitas Kristiani tidak dapat dihindari, jika tidak ada rasa
kebersamaan (sense of belonging). Hal ini jelas sekali dilukiskan dalam 1 Yoh 2:19: "Memang
mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk
pada kita, sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka
tetap bersama-sama dengan kita ".
"Kita" di sini ialah mereka yang telah diurapi oleh
Roh Allah dan menjadi kepunyaan Bapa.
"Kita" ini kadang-kadang melampaui apa yang seringkah kita
kenal sebagai komunitas Kristiani. Sesungguhnya, komunitas / jemaat tersebut
kadang-kadang dapat menjadi batu sandungan bagi iman yang sejati.
Konsili
Vatikan II dalam Konstitusi Pastoral tentang 'Gereja di dalam Dunia Modern'
(Gaudium et Spes No. 19) menyatakan bahwa : "Orang-orang beriman dapat menyebabkan
timbulnya atheisme, dalam arti kata bahwa mereka amat ceroboh dalam pengajaran
mereka tentang iman, atau ajarannya disampaikan secara keliru, atau bahkan
gagal dalam keagamaan mereka, moral atau kehidupan sosial, sehingga dapat
dikatakan bahwa mereka lebih banyak menutupi daripada menampilkan sifat Allah
dan agama yang sejali".
Yesus sendiri
melukiskan komunitas Kristiani sebagai orang-orang yang melakukan kehendak
Bapa. (Mat 12 : 46 - 50)
Pendekatan kita kepada mereka yang berada di
luar Gereja harus hati-hati dan peka sekali. Sungguh 'tidak baik' jika kita
memakai pendekatan : "kami -
mereka". Pelayanan dan misi kita ialah mewartakan dan mewujudkan Kabai
Baik, 'bukan mengadili atau menghakimi'.
Dalam Konsili Vatikan juga dinyatakan bahwa :
"Berdasarkan misinya, Gereja mempunyai
tugas untuk menerangi dai mempersatukan umat di seluruh dunia melalui pewartaan
Injil, itu merupakan suati tanda persaudaraan yang memungkinkan terjadinya
dialog yang sungguh-sunggui serta meneguhkan ".
Misi kita ialah :
BERDIALOG dengan para
pendosa. Yesus berkata "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
tetap orang berdosa, supaya mereka bertobat" (Lu k 5 : 32)
Sumber Berita :
Buku "Misi Evangelisasi" , Sekolah Evagelisasi Pribadi Shekinah Edisi 2012
Tidak ada komentar:
Write komentar