Proses evangelisasi dimulai dari dan berakhir dengan
pcmuridan. Kita tidak dapat memberikan sesuatu yang tidak kita miliki sendiri.
Menjadi murid berarti menjadi pengikut Yesus. Oleh karena itu perlulah seorang
pembawa Kabar Baik memiliki iman kepada Kristus, iman vang dalam, peka, hidup
dan dinamis. Pemuridan adalah juga tujuan dari proses evangelisasi.
Paus Paulus VI dalam Evangelii Nuntiandi:
"Akhirnya: orang yang telah menerima pewartaan Injil, ia
Juga kemudian mewartakan Injil pada orang-orang lain. Disinilah terletak ujian
kebenaran, batu uji penginjilan : Tak dapat dibayangkan bahwa seseorang
menerima Sabda dan memberikan dirinya bagi Kerajaan Allah tanpa menjadi seorang
pribadi yang memberikan kesaksian mengenai Kerajaan Allah dan pada gilirannya
mewartakannya " (EN.24).
LANGKAH 1 : BERTEMAN DENGAN ORANG-ORANG
Seorang pembawa Kabar-Baik harus sering menemui orang-orang
dan bersahabat dengan mereka. Sebuah senyuman atau sapaan sederhana merupakan
awal pertemuan. Bersikap ramah dan menyenangkan terhadap sesama, merupakan hal
yang sangat penting. Pembawa Kabar-Baik yang berpengalaman biasanya sangat
rindu bertemu dengan orang-orang dan mereka sungguh mengasihi orang-orang itu.
Berkenalan dengan sesama serta membentuk jalinan hubungan dengan mereka amatlah
perlu untuk membagikan pengalaman iman.
Singkatan : "FOR SINNERS", yang akan dijelaskan
kemudian» merupakan suatu metode sederhana yang dapat membantu seorang pembawa
Kabar-Baik untuk mengenal hal-hal pokok manusiawi di dalam proses
mengidentifikasikan diri dengan orang-orang lain.
LANGKAH 2: SHARING IMAN
Pengalaman iman kita menghidupkan watta keselamatan.
Pengalaman- pengalaman iman merupakan contoh yang hidup tentang kuasa Tuhan di
dalam hidup kita. Dengan pengalaman-pengalaman iman, kita memberikan kesaksian
mengenai apa yang telah diperbuat Allah bagi kita, bukannya apa yang telah kita
peibuat bagi Allah.
Pembawa Kabar Baik yang bijaksana menghormati tingkat
spiritual setiap orang dan memotivasi orang lain agar juga mau menceritakan
pengalaman imannya. Membangkitkan atau menolong orang lain untuk mampu memberi
kesaksian tentang imannya adalah sangat beraiti, terlebih bagi orang yang tidak
pernah mendapat kesempatan memberi kesaksian tentang imannya secara eksplisit
di hadapan orang lain.
LANGKAH 3 : KISAH KRISTUS & PENYAJIAN INJIL
Setelah membagikan pengalaman iman masing-masing,
selanjutnya kita perlu membagi pengalaman iman tentang Kisah Kristus dengan
mengemukakan pesan Injil-Nya
Pewartaan Injil adalah pewartaan Kabar Keselamatan
berdasarkan Kitab Suci. Pesan utamanya dapat diringkas menjadi empat Kebenaran
Pokok yang mendasari seluruh Injil. Ini akan dijelaskan kemudian pada bab VII.
LANGKAH 4 : AJAKAN UNTUK BERTOBAT
Roh Kudus bekerja di dalam kehidupan setiap orang, baik
dalam kehidupan orang percaya, maupun orang yang tidak percaya. Dia memanggil
setiap orang kepada pertobatan dan perubahan. Bukan kita para pembawa
Kabar-Baik, yang mempertobatkan orang-orang, semua itu adalah karya Roh Kudus
!!
Setelah memperkenalkan Kisah Kristus, seorang pembawa Kabar
Baik juga menawarkan anugerah pertobatan yang telah diterimanya kepada orang
lain. Dengan tawaran ini ia berusaha meyakinkan orang akan ajakan Kristus
sendiri "Mari, ikutlah Aku."
Kita tidak boleh memaksa orang untuk mengambil keputusan
atau melibatkan kehidupan mereka dengan Yesus Kristus. Tugas kita adalah
menunjukkan jalan kepada Kristus, sebagaimana telah dilakukan oleh Yohanes Pembaptis
Kita mewartakan kehadiran Kristus yang hidup diantara kita dan mengundang
orang-orang untuk mengenal serta merasakan sendin panggjlanNya secara pribadi
kepada masing-masing orang harus makin
besar, tetapi aku harus makin kecil (Yoh. 3 : 30)
Kita perlu menyadari akan tingkatan pertobatan yang
berbeda-beda Tugas kita adalah mengajak (bukan memaksa) orang untuk memperdalam
imannya, memperdalam tingkat pertobatannya serta tingkat keterlibatannya,
dengan tetap menghargai pengalaman iman yang saat ini dimiliki oleh seseorang.
LANGKAH 5 : INTEGRASI KE DALAM KOMUNITAS
Langkah ini sangat penting bagi orang yang baru saja
menerima Kabar-Baik, yaitu diajak/dibimbing untuk menggabungkan diri ke dalam
persekutuan umat beriman atau suatu komunitas. Pertumbuhan proses pertobatan
seseorang menuntut pengenalan faktor-faktor dasar yang membentuk kehidupan
kristiani, dan juga ajakan untuk turut ambil bagian atau lebih terlibat lagi di
dalam kehidupan beriman suatu jemaat / komunitas.
Sampai disini dapat dikatakan berakhirlah tanggung jawab
seorang pembawa Kabar Baik yaitu setelah menyelesaikan tahap-tahap di atas.
termasuk memperkenalkan saudara beriman yang baru itu ke dalam suatu
persekutuan iman. Selanjutnya, para Pastor dan gurulah yang meneruskan tanggung
jawab atas pertumbuhan rohaninya. Bimbingan pastoral, katekese dan khususnya
sakramen-sakramen merupakan sarana penting untuk kelanjutan perjumpaannya
dengan Kristus dan perubahan hidupnya secara berkesinambungan yang kelak menghantarnya
kepada pemuridan.
Kemudian langkah-langkah dari proses di atas dimulai lagi
oleh murid yang baru itu, pada saat ia melanjutkan pewartaan Injil kepada
orang-orang lainnya.
BAGAIMANA MENERAPKAN 5 LANGKAH EVANGELISASI ?
Perlu sekali diperhatikan bahwa di dalam kursus ini, saudara
akan dilatih untuk mengalami sendiri semua langkah-langkah itu pada sesi-sesi
berikutnya, khususnya pada sesi kunjungan rumah. Namun pada situasi yang kurang
tepat, kurang menguntungkan atau tidak terorganisir (misalnya dalam
pertemuan-pertemuan spontan yang tidak disengaja/yang tidak direncanakan)
saudara tidak boleh merasa harus menyelesaikan seluruh langkah dalam satu sesi
kunjungan. Pada situasi-situasi tersebut, hampir tidak mungkin seluruh langkah
dapat dilaksanakan sekaligus, ini sangat tergantung pada keadaan
Anjuran untuk tidak menyelesaikan seluruh langkah dalam satu
kesempatan tersebut, dapat dikecualikan untuk pewartaan Kabar Baik kepada
sesama teman pembawa Kabar-Baik, teman sekerja ataupun sesama anggota keluarga,
yang biasanya dapat dilakukan dalam keadaan yang lebih leluasa dan lebih bebas.
Kelima langkah proses evangelisasi ini mempersiapkan saudara
secara efektif untuk menjalankan pelayanan evangelisasi dalam situasi seperti
apapun juga, baik yang menguntungkan maupun yang tidak menguntungkan.
Tergantung kepada saudara dalam menerapkannya secara tepat. Untuk kelompok
tertentu mungkin kita hanya dapat mengadakan pendekatan sampai pada tahap
perkenalan atau tahap berteman saja. Peranan kita mungkin harus berakhir sampai
di situ, sedang langkah selanjutnya akan dilaksanakan oleh pembawa Kabar Baik
lainnya pada waktu mendatang.
Pada situasi seperti ini, peranan yang kita laksanakan
berada pada tahap pra-evangelisasi, yaitu : membangun hubungan-hubungan dan
menciptakan suasana persahabatan, yang pada saatnya akan dapat menarik minat
mereka kepada Kabar Baik dari Kristus. Tahap ini sangatlah penting.
Tahap manapun yang kita laksanakan di dalam proses
evangelisasi, itu adalah panggilan Allah bagi kita untuk menjadi pembawa Kabar
Baik di dalam situasi konkret masing-masing dan juga untuk melayani mereka
dengan sebaik-baiknva.
Sumber : Buku Misi Evangelisasi - Sekolah Evangelisasi Pribadi Shekinah
Thanks
BalasHapus